Images

Sumber Pencemar - Antropogenik


Sumber pencemaran udara antropogenik adalah sumber pencemaran udara yang terjadi karena campur tangan manusia, seperti :


Ø Pembakaran
Ketika sebuah proses pembakaran itu terjadi dengan sempurna, maka karbon yang ada akan bereaksi penuh dengan oksigen, menghasilkan CO2. Namun, jika pembakaran yang terjadi tidak sempurna, maka akan terbentuk CO yang jauh lebih berbahaya bagi kesehatan manusia. Secara umum, pembakaran yang dilakukan oleh manusia terbagi menjadi tiga, yaitu pembakaran pada proses produksi, pembakaran sampah, dan pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Pencemaran akibat proses produksi ini bisa sangat luas, tidak hanya melalui emisi dari unit boiler atau tungku pada industri seperti logam atau pupuk, bahkan sesederhana pengasapan atau pembakaran yang umum dilakukan untuk mengolah makanan juga menghasilkan tercemarnya udara sekitar, walaupun skalanya jauh lebih kecil. Untuk kasus gas yang terbentuk dari pembakaran pada industri, tidak hanya CO yang dapat terbentuk. Proses spesifik pada industri tersebut dapat menghasilkan pencemar yang spesifik juga, seperti dihasilkannya fumes sebagai dampak proses sublimasi, distilasi, kalsinasi, ataupun pencairan pada industri yang berhubungan dengan logam.
Berdasarkan jumlah oksigennya, ada 5 macam metode pembakaran sampah : sesuai stoikhiometri, berlebih, insinerasi, gasifikasi, dan pirolisis. Untuk stoikhiometri dan pembakaran dengan udara berlebih, tidak akan terbentuk senyawa CO, karena jumlah oksigennya cukup sehingga pembakaran yang terjadi sempurna. Berlawanan halnya dengan pembakaran menggunakan metode insinerasi dan gasifikasi, apalagi pirolisis yang tidak menggunakan udara sama sekali. Pembakaran sampah di Indonesia kebanyakan dilakukan dengan metode insinerasi. Selain CO, dapat juga dihasilkan NOx dan SOx.
Kini, pencemaran udara akibat sektor industri sudah lebih bisa diatasi, karena adanya peran AMDAL untuk mendapatkan izin produksi. Namun, jumlah pencemaran akibat kendaraan bermotor tetap berkembang secara pesat seiring dengan meningkatnya baik jumlah penduduk maupun tingkat konsumtivitasnya. Bahaya yang ada tidak hanya akibat fenomena bahan bakar fossil yang digunakan tidak terbakar dengan sempurna, tetapi juga digunakannya timah hitam (timbal) untuk meningkatkan bilangan oktan bensin.


Ø Pembangkit listrik
Pencemaran udara hanya terjadi pada pembangkit listrik yang berbahan bakar batu bara. Sebenarnya, yang terlibat dalam reaksi untuk menghasilkan energi hanyalah karbon dan hidrogen. Padahal, batu bara di alam tidak ditemukan dalam bentuk karbon murni, melainkan sebagai mineral yang juga mengandung oksigen, nitrogen, sulfur, dan abu. Karenanya, ketika dibakar, akan dihasilkan gas-gas SOx, COx, dan NOx disamping abu itu sendiri.


Ø Pembangunan
Sektor konstruksi inilah yang paling banyak menyumbang Particulate Matters yang akan mencemari udara. Debu banyak dihasilkan dari proses-proses pengangkutan dan peletakan bahan, pengeboran, pengayakan dan pengadukan semen dan pasir di lapangan, dan sebagainya.


Ø Militer
Senjata-senjata seperti gas beracun atau senjata biologis dirancang untuk berdampak buruk bagi penghirupnya. Pemboman maupun pemasangan ranjau menimbulkan debu dan asap akibat dari ledakan yang terjadi. Pencemaran yang disebabkan oleh pesawat jet tidak dapat disandingkan dengan emisi transportasi biasa, mengingat asap yang ditinggalkan sangat banyak karena daya akselerasi yang dibutuhkan amat besar, dan fakta bahwa pesawat tipe ini melesat jauh lebih cepat daripada kecepatan dispersi dari asap yang dihasilkan. Inilah yang menyebabkan visual seperti “ekor” setiap kali pesawat jet melintas.


Lain-lain
Ø Transportasi amonia
Ø Kebocoran tangki klor
Ø Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
Ø Uap dari pelarut organik

0 comments: