Images

Sumber Pencemar - Alami

Ø Letusan Gunung Berapi

Pada dasarnya, di perut bumi terdapat belerang dalam jumlah besar. Inilah penyebab terciumnya bau belerang yang kuat jika Anda pergi berwisata ke kawah atau pemandian air panas. Ketika gunung api meletus akibat adanya faktor-faktor seperti pergeseran lempeng bumi juga peningkatan tekanan baik dari gas maupun uap air, kandungan sulfur ini pun bereaksi dengan oksigen yang ada di udara, menimbulkan terbentuknya senyawa SO2. Selain gas ini, banyak juga terdapat COx akibat terjadinya pembakaran.
Tabel: Proporsi gas yang dihasilkan dari letusan gunung (dalam %konsentrasi)
Sumber: Symonds, R.B. 1994. Volcanic gas studies: methods, results, and applications, in Carroll, M.R., and Holloway, J.R., eds., Volatiles in Magmas: Mineralogical Society of America Reviews in Mineralogy. Hlm. 1-66



Ø Rawa-rawa
Istilah gas rawa sebenarnya ditujukan untuk gas biogenik atau gas metana. Metana banyak dijumpai di rawa-rawa karena pada dasarnya metana terbentuk dari fermentasi selulosa. Berhubung di daerah rawa terdapat bagian-bagian tumbuhan yang terendam di dalam air, maka proses fermentasi ini dapat terjadi, sehingga udara sekitar tercemar oleh senyawa hidrokarbon ini.


Ø Kebakaran hutan
Kebakaran hutan yang dimaksud disini tentu bukan yang disengaja oleh manusia karena berbagai alasan, seperti pemerataan lahan untuk dipindah-guna menjadi untuk pertanian atau ladang, melainkan seperti ketika terjadi kemarau berkepanjangan, atau ketika ada pepohonan kering yang tersambar petir. Ketika hal ini terjadi, akan banyak timbul gas pencemar, terutama gas COx yang timbul karena adanya pembakaran, baik yang sempurna maupun tidak. Yang lebih buruk lagi, hutanlah yang dapat mengubah CO2 yang ada menjadi O2, karenanya ketika justru pepohonan yang terbakar, pencemaran yang terjadi semakin tidak tertanggulangi.


Ø Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi



Pada siklus Nitrogen terdapat tahapan nitrifikasi-denitrifikasi, dimana NO2 dapat menjadi NO3, begitu juga sebaliknya. Kedua proses ini dapat berlangsung selama ada nitrifying maupun denitrifying bacteria, menyuntikkan NO2 ke udara sekitar.

0 comments: