Images

Pemanasan Global - Peran Manusia


Peran Manusia Dalam Mempengaruhi Peningkatan Konsentrasi Gas Rumah Kaca
Kegiatan manusia, terutama berupa pembakaran bahan bakar fosil dan aktifitas pertanian, menghasilkan emisi berupa gas rumah kaca yaitu CO2, CH4, N2O dan halokarbon (kelompok gas yang mengandung florine, klorin dan bromin). Gas-gas tersebut terakumulasi di atmosfer sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi seiring dengan perjalanan waktu. Peningkatan ini sangat kentara pada era industri seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 3: Konsentrasi beberapa gas rumah kaca selama 2000 tahun terakhir.
Seberapa besar kontribusi manusia dalam pemanasan global jika dibandingkan dengan faktor-faktor alam yang lain?
Pemanasan atau pendinginan global dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Yang termasuk faktor alam adalah tingkat radiasi matahari dan letusan gunung. Naik turunnya radiasi matahari berpengaruh terhadap naik turunnya suhu bumi. Sementara, letusan gunung berapi memberikan efek penuruanan suhu bumi untuk beberapa saat. Aktifitas manusia juga memberikan efek pada naik turunnya suhu bumi. Namun jika diakumulasi, maka secara keseluruhan aktifitas manusia pada peningkatan suhu bumi jauh lebih besar daripada kontribusi faktor-faktor yang lain . Besarnya kontribusi terhadap pemanasan global disebut dengan istilah radiative forcing. Semakin besar radiative forcing semakin besar kontribusinya terhadap pemasan global (lihat gambar di bawah).
Gambar 4: Komponen radiative forcing dari manusia dan alam (radiasi matahari).
Apakah peningkatan uap air di atmosfer akibat pemanasan global akan memperbesar efek rumah kaca?
Betul. Inilah yang disebut sebagai efek umpan balik positif (positive feedback effect).
Apakah ada positive feedback effect yang lain?
Ada, yaitu mencairnya es dan salju akibat pemanasan global. Dengan mencairnya es dan salju, permukaan tanah yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka. Karena tanah lebih gelap dari salju dan es maka akan semakin banyak panas yang diserap oleh permukaan bumi yang pada akhirnya meningkatkan suhu bumi.
Apakah fenomena iklim yang ekstrim akhir-akhir ini berhubungan dengan pemanasan global?
Banyak data statistik memang menunujukkan demikian. Angka kejadian fenomena iklim yang ekstrim selama satu abad terakhir ini menujukkan peningkatan. Diantara kejadian ektrim tersebut antara lain adalah lamanya musim kering di Australia (2003), tingginya suhu saat musim panas di Eropa (2003), lamanya musim badai di Amerika Utara (2004 dan 2005), tingginya curah hujan di India (2005), dan sebagainya. Sebaliknya, jumlah kejadian ekstrim yang lain seperti malam yang sangat dingin mengalami penurunan.
Mungkinkah pemanasan global hanya diakibatkan oleh variasi alamiah?
Sangat kecil kemungkinan bahwa pemanasan global hanya disebabkan oleh variasi alamiah. Model iklim yang hanya memperhitungkan variasi alam (terutama aktifitas matahari dan letusan gunung) tanpa mempertimbangkan efek gas rumah kaca gagal menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kenyataan/pengamatan. Hasil simulasi menjadi akurat setelah memasukkan efek gas rumah kaca ke dalam model. Hal ini seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 5: Model iklim dengan dan tanpa memasukkan faktor manusia
Apakah kejadian-kejadian iklim yang ekstrim akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan iklim dunia?
Jawabnya, ya. Gelombang panas diperkirakan akan semakin intensif, lebih sering dan berlangsung lebih lama. Di daerah dengan empat musim, jumlah hari dengan suhu lebih rendah dari suhu beku akan semakin berkurang. Musim panas akan lebih kering dan musim dingin akan menjadi lebih lembab. Disamping itu, intensitas badai tropis akan semakin tinggi.
Jika emisi gas rumah kaca dikurangi, seberapa cepat konsentarsi gas-gas tersebut di atmosfer akan berkurang?
Jawabannya tergantung dari jenis gasnya. Konsentrasi sebagian gas akan langsung berkurang seketika dengan adanya pengurangan emisi, namun sebagian lagi bahkan ada yang tetap meningkat selama beberapa abad setelah pengurangan tersebut (lihat gambar berikut).
Gambar 6: Penuruanan konsentrasi gas rumah kaca setelah adanya pengurangan emisi (a) gas CO2, (b) gas rumah kaca dengan daur hidup 120 tahun, dan (c) gas rumah kaca dengan daur hidup 12 tahun

Sumber:

0 comments: